Beranda


  • Menyikapi Starlink (Menurut Saya)

    Provider milik Elon Musk, Starlink, secara resmi dijual di Indonesia baru-baru dengan harga perunit terjangkaunya sebenarnya dibendrol 7 jutaan dengan diskon awal penualan yakni 4 jutaan untuk waktu terbatas. Starlink merupakan provider internet yang memanfaatkan satelit untuk jaringan internetnya. Di awal penjualannya, Starlink sempat menuai kontroversi karena ada unsur predatory pricing, namun juga tidak sedikit yang memberikan respon positif kepada Starlink dari konsumennya di Indonesia.

    Lalu bagaimana dengan sejarah Starlink, fitur, penggunaan, tarif, kontroversi dan keunggulannya? Lalu mengapa banyak orang kepincut dengan Starlink di Indonesia? Artikel ini akan menjelaskan sedikit demi sedikit.

    Awal Mula Starlink

    Pendiri Starlink, SpaceX, X, dan Tesla, Elon Musk, pertama kali mengumumkan rencana untuk Starlink pada tahun 2015. Tujuannya adalah untuk menciptakan konstelasi satelit yang mampu menyediakan layanan internet global. Satelit-satelit ini ditempatkan di orbit rendah Bumi untuk mengurangi latensi dan meningkatkan kecepatan internet. Prototipe satelit pertama diluncurkan pada Februari 2018 dengan nama “Tintin A” dan “Tintin B”. Peluncuran ini berhasil dan menjadi langkah awal dalam pengembangan Starlink. Pada Mei 2019, SpaceX meluncurkan 60 satelit Starlink pertama dalam satu roket Falcon 9. Sejak itu, SpaceX secara rutin meluncurkan puluhan satelit dalam setiap misi untuk memperluas jaringan Starlink. Hingga pertengahan 2023, SpaceX telah meluncurkan ribuan satelit dan terus menambah jumlahnya untuk memperluas jangkauan layanan.

    Starlink sendiri sekarang telah tersedia di berbagai negara di seluruh dunia. Hingga Desember 2023, Starlink telah beroperasi di 70 negara, termasuk Amerika Serikat, Kanada, Inggris, Jerman, Prancis, Australia, Selandia Baru, Chili, Nigeria, dan banyak negara lainnya. Di Amerika Utara, layanan ini dimulai di AS pada Oktober 2020, diikuti oleh Kanada pada Januari 2021. Di Eropa, Inggris menjadi negara pertama yang meluncurkan Starlink pada Januari 2021. Sementara di Amerika Selatan terletak di Chili. Untuk Asia sendiri, Iran adalah negara Asia pertama yang menggunakan layanan Starlink. Layanan ini mulai tersedia di Iran pada September 2022​. Starlink juga ekspansi ke beberapa negara-negara Asia lainnya dan Afrika dan akan berakumulasi. Negara Afrika pertama yang meresmikan layanan Starlink adalah Nigeria, dan diikuti Zambia dan Eswatini.

    Keuntungan dari Starlink

    Starlink menawarkan kecepatan unduh antara 50 Mbps hingga 150 Mbps, dengan kecepatan yang terus meningkat seiring bertambahnya jumlah satelit di orbit​​. Layanan ini juga memiliki latensi rendah, biasanya antara 20 ms hingga 40 ms, yang mendekati latensi layanan internet kabel tradisional​. Selain itu, keunggulan utama Starlink adalah kemampuannya untuk menyediakan layanan internet di daerah-daerah terpencil dan kurang terlayani, di mana infrastruktur internet tradisional sulit atau tidak mungkin untuk dibangun​.

    Perangkat Starlink juga dirancang agar mudah dipasang oleh pengguna akhir. Kit Starlink mencakup antena parabola, router Wi-Fi, dan perangkat keras pemasangan, yang semuanya dapat dipasang dengan mudah tanpa memerlukan bantuan teknisi​. Starlink juga menawarkan layanan untuk penggunaan dalam perjalanan atau RV (Recreational Vehicle), memungkinkan pengguna untuk tetap terhubung saat bepergian dengan kendaraan​​.

    Dengan rencana untuk meluncurkan ribuan satelit, Starlink memiliki potensi untuk mengembangkan cakupannya secara global dan meningkatkan kapasitas jaringan, yang akan meningkatkan kecepatan dan stabilitas layanan seiring waktu​. Starlink juga menawarkan paket khusus untuk bisnis yang membutuhkan bandwidth lebih tinggi dan layanan yang lebih andal. Paket ini mencakup perangkat keras yang lebih canggih dan layanan dukungan khusus untuk kebutuhan bisnis​.

    Masuk Indonesia

    Filipina adalah negara ASEAN pertama yang meluncurkan layanan Starlink-nya pada tahun 2022 silam, diikuti Thailand pada tahun 2024, dan Indonesia juga secara resmi masuk layanan resmi baru-baru ini dengan memberikan diskon awal hingga waktu yang ditentukan, serta situs resminya juga sudah dirilis di Google maupun Bing

    Pada awal peluncurannya, Starlink hanya dibendrol 4 jutaan dari harga aslinya 7 jutaan, namun biaya perbulannya sekitar mulai 750 ribu. Starlink juga menawarkan paket untuk bisnis, RV, maupun untuk ditaruh di kapal. Harga juga berbeda-beda tergantung paket dan penggunanya.

    Respons masyarakat Indonesia terhadap layanan Starlink dari SpaceX beragam, mencakup antusiasme namun juga dihantui kekhawatiran. Di satu sisi, banyak yang menyambut positif kehadiran Starlink karena potensinya untuk menyediakan akses internet cepat di daerah-daerah terpencil yang selama ini sulit dijangkau oleh layanan internet tradisional. Dengan kecepatan yang dapat mencapai hingga 300 Mbps, Starlink dianggap sebagai solusi untuk meningkatkan konektivitas digital di Indonesia, terutama di daerah pedesaan dan terpencil​.

    Namun, ada beberapa kekhawatiran dan kritik terkait dengan biaya dan implikasi keamanan nasional. Harga perangkat Starlink yang mencapai 7,8 juta IDR (sekitar $520) dan biaya bulanan sebesar 750.000 IDR (sekitar $55) dianggap terlalu mahal bagi sebagian besar masyarakat Indonesia. Selain itu, ada juga kekhawatiran bahwa teknologi portabel dan canggih dari Starlink dapat digunakan untuk tujuan yang tidak diinginkan, seperti mendukung kelompok separatis, serta potensi ancaman terhadap infrastruktur komunikasi nasional​.

    Secara keseluruhan, meskipun ada tantangan dan kekhawatiran, banyak pihak melihat potensi besar dalam penggunaan Starlink untuk meningkatkan akses internet di Indonesia, terutama dalam mendukung program telemedicine dan pendidikan di daerah terpencil​. Seperti pernyataan resmi dari Biznet yang menyebutkan jika Starlink telah membantu pemerataan penggunaan Internet di pelosok Indonesia. Bahkan sejumlah netizen juga menanggapi jika kualitas provider lokal tidak secepat dan sebaik Starlink lantaran birokrasi yang lemah, pelayanan dan payah dan kualitas konektivitas internet yang kalah cepat, menjadi salah satu alasan mengapa tidak sedikit juga yang memberikan respon positif terhadap Starlink. Mengingat Internet di Indonesia kurang merata.

    Apa Tanggapan Saya?

    Walapun saya belum mencoba layanan ini, saya sudah bisa membaca sejumlah kelebihan dan kekurangan dari Starlink. Dari pandangan saya sendiri, kelemahan Starlink hanya terletak pada harganya, yah karena ada harga ada kualitas yang harus dibayarkan karena memakai jaringan yang berbeda dan berkualitas, yakni satelit. Namun, Starlink juga memberikan sejumlah hal positif, seperti penyebarluasan adanya konektivitas di Indonesia, ya karena internet di Indonesia selain lelet, pelayanan yang payah, internet di Indonesia juga kurang merata, sehingga Starlink dinilai dapat menjadi obat atau pelengkap provider lokal yang dinilai bermasalah.

    Ada sejumlah problem yang dihadapi oleh provider lokal, yakni salah satunya adalah karena provider lokal kurang inovatif dan kreatif dalam pengembangan dan pemasaran mereka jika dibandingkan dengan Starlink, apalagi provider negara. Mengembangkan teknologi baru seperti Starlink bukan hal mudah dan murah karena biaya yang sangat besar, apalagi jika ingin memakai sistem dan arsitektur sendiri. Selain itu SDM yang mencukupi menjadi salah satu faktor lainnya. Konsistensi dan Komitmen juga menjadi salah satu permasalahan yang dihadapi pihak lokal. Kita mungkin bisa melihat beberapa contoh seperti Drone Elang Hitam oleh BRIN yang gagal beberapa waktu lalu, atau Esemka dan AMMDes yang saat ini tidak jelas kabarnya, atau bahkan search engine lokal yang diklaim memiliki database yang jauh lebih banyak dibandingkan Google saat Kominfo mencoba memblokir Google, Steam, atau PayPal, dan sayangnya semua itu gagal dilakukan.

    Sebagai contoh Indihome dan First media, yang tidak semua daerah mereka bisa jangkau. Selain itu, kurangnya BTS di sejumlah daerah, memakan biaya dan anggaran yang sangat mahal untuk membangun infrastruktur internet, juga menjadi faktor lainnya, menjadi alasan mengapa provider lokal bisa saja mudah kalah. Saya sendiri tinggal di Bekasi, namun tidak teraliri fiber optik, sehingga layanan kedua provider ini tidak bisa masuk ke rumah saya, padahal saya sendiri berada di daerah komplek perumahan dan harusnya pemasangannya tidak terlalu lama atau dibiarkan terbengkalai. Sehingga saya melihat kalau Starlink ini bisa menjadi potensi opsi alternatif bagi saya nanti jika mendapat persetujuan dari keluarga.

    Starlink dinilai menjadi game changer dalam masalah konektivitas internet di Indonesia walaupun cukup mahal, karena cukup inovatif dan kreatif juga. Konsumen tidak harus memanggil teknisi karena pemasangannya cukup mudah tidak bisa ditaruh dimana saja. Konsumen tidak perlu terikat dengan sejumlah kontrak maupun karena dinilai menghalangi keduapihak. Untuk itu, Starlink mencoba agar kedua pihak (baik Starlink dengan Konsumen) memiliki kesepakatan yang berperikeadilan, tarif, paket, hingga ketentuan dapat disesuaikan. Hal ini berbeda dengan lokal.

    Selain itu, Starlink tidak memakai sistem per kuota, alias kuota unlimited, mereka hanya membayar mulai 750 ribuan untuk menikmati pelayanan dari Starlink, walaupun memang harga segitu cukup mahal. Starlink menawarkan portabilitas, sehingga bisa dibawa kemana saja, bahkan ke tengah hutan sekalipun karena memakai jaringan satelit orbit rendah, yang memungkinkan lebih cepat.

    Penutup

    Memang, setiap provider memiliki keunggulan dan kelemahan masing-masing, dan semua kembali ke masyarakat karena mereka lah yang bisa menilai ini. Saya sendiri mencoba sejumlah provider, namun hanya sebatas Telkomsel Orbit, itupun diawal bermasalah, ditengah cukup kurang efisien karena harus memakai sistem kuota (seperti layaknya kuota internet di rumah). Internet kabel, walaupun ini cukup baik, namun sayangnya tidak dapat menjangkau rumah saya, walaupun letaknya berada di tengah komplek perumahan di Bekasi. Starlink mungkin bisa menjadi opsi terbaik, namun akan lebih baik jika kita melihat dalam waktu kedepan apakah respon masyarakat terhadap hal ini menjadi lebih baik, atau malah memburuk, karena seperti yang sudah dijelaskan diawal, semua kembali ke penilaian masing-masing.

  • Kamus Elektronik : Gadget Wajib saat Belajar Bahasa

    Selain MP3 Player, ada salah satu gadget yang wajib digunakan saat belajar bahasa. Dahulu, kita harus memakai buku kamus yang ukurannya cukup besar dan berat, namun sejak 1990an dan 2000an, mulailah kehadiran kamus elektronik yang lebih simpel, mudah disimpan dikantong celana dan tas, dan ringan.

    Kamus elektronik sendiri digunakan untuk semua kalangan. Baik itu pelajar, mahasiswa, bahkan orangtua, dan orang-orang yang ingin belajar bahasa asing. Harganya juga bervariasi tergantung merek, fitur, dan kemampuan yang juga bervariasi. Bahkan ada yang sampai bisa memutar video mp4, mp3, maupun 3gp.

    Di Indonesia, Alfalink adalah merek kamus elektronik yang sangat tenar pada masanya, bahkan saya sendiri memilikinya. Kamus elektronik semacam ini biasanya akan didekati banyak teman mengingat saking canggihnya gadget jadul ini. Lalu bagaimana perjalanan sejarah dari gadget unik ini? Mari kita bahas sedikit.

    Awal dari Kamus Elektronik

    Penemu kamus elektronik pertama adalah Hideo Fujii, seorang insinyur dari Jepang yang bekerja untuk perusahaan Casio. Kamus elektronik pertama yang diproduksi secara komersial adalah seri “TR” yang diluncurkan oleh Casio pada tahun 1982. Kamus ini dirancang untuk memudahkan pengguna mencari arti kata-kata dengan lebih cepat dan efisien dibandingkan dengan kamus cetak tradisional. Penemuan ini merupakan salah satu inovasi penting dalam teknologi konsumen dan telah berkembang pesat sejak saat itu, dengan berbagai fitur tambahan seperti pelafalan, contoh kalimat, dan terjemahan multibahasa.

    Awal Perkembangan

    1. 1982 – Peluncuran Pertama oleh Casio:
      Kamus elektronik pertama kali diperkenalkan oleh Casio pada tahun 1982. Model pertama yang diluncurkan adalah seri “TR”, yang merupakan singkatan dari “Translator”. Perangkat ini memungkinkan pengguna untuk mencari arti kata dalam bahasa asing dengan lebih mudah.
    2. Penggunaan Teknologi Sirkuit Terpadu (IC):
      Kamus elektronik awal menggunakan teknologi sirkuit terpadu yang memungkinkan data kamus disimpan dalam memori chip. Ini membuat perangkat menjadi kompak dan portabel, berbeda dengan kamus cetak yang besar dan berat.

    Perkembangan di Tahun 1990-an

    1. Diversifikasi Produk:
      Pada dekade 1990-an, berbagai perusahaan elektronik mulai memproduksi kamus elektronik, termasuk Sharp, Canon, dan Seiko. Kamus-kamus ini mulai dilengkapi dengan fitur-fitur tambahan seperti pelafalan suara, contoh kalimat, dan berbagai bahasa.
    2. Layar LCD dan Peningkatan Antarmuka Pengguna:
      Kamus elektronik mulai menggunakan layar LCD yang lebih besar dan jernih, serta antarmuka pengguna yang lebih mudah digunakan. Ini meningkatkan kenyamanan dan efisiensi dalam mencari kata atau frasa.

    Era Internet dan Digitalisasi

    1. Integrasi dengan Perangkat Mobile:
      Pada akhir 1990-an dan awal 2000-an, kamus elektronik mulai diintegrasikan dengan perangkat mobile seperti PDA (Personal Digital Assistant) dan telepon seluler. Aplikasi kamus digital mulai bermunculan, memungkinkan pengguna untuk mengakses kamus melalui perangkat yang mereka bawa sehari-hari.
    2. Kamus Online dan Aplikasi Mobile:
      Dengan berkembangnya internet, kamus elektronik mulai tersedia dalam bentuk online dan aplikasi mobile. Kamus seperti Merriam-Webster, Oxford, dan Cambridge mengembangkan versi digital yang bisa diakses melalui web dan aplikasi smartphone, menyediakan fitur seperti pelafalan audio, sinonim, antonim, dan contoh penggunaan kata dalam kalimat.

    Kamus Elektronik Modern

    1. Fitur Canggih dan Kecerdasan Buatan:
      Kamus elektronik modern dilengkapi dengan teknologi kecerdasan buatan yang mampu memberikan saran kata, koreksi otomatis, dan analisis teks yang lebih mendalam. Fitur-fitur seperti pengenalan suara, pelafalan yang ditingkatkan, dan integrasi dengan perangkat pembelajaran bahasa menjadi standar dalam kamus elektronik modern.
    2. Aksesibilitas dan Globalisasi:
      Saat ini, kamus elektronik tidak hanya tersedia dalam berbagai bahasa, tetapi juga menyediakan terjemahan untuk bahasa-bahasa yang kurang umum. Ini mendukung globalisasi dan memudahkan komunikasi antarbudaya.

    Alfalink : Merek Kamus Elektronik tertenar pada masanya

    Setiap siswa yang punya gadget unik ini, pasti akan didekati banyak teman pada masanya. Yap, inilah yang terjadi pada seorang anak pada era 1990an dan 2000an disekolahannya, dimana handphone belum secanggih sekarang dan terbatasnya fitur dan fasilitas hanphone itu sendiri. Salah satu merek yang cukup tenar adalah Alfalink, yang merupakan merek barang elektronik asli Indonesia CMIIW, baik itu kalkulator maupun kamus elektronik yang cukup tenar pada masanya.

    Alfalink menjadi populer terutama di kalangan pelajar, mahasiswa, dan profesional yang membutuhkan akses cepat dan praktis ke informasi bahasa. Kamus elektronik Alfalink menawarkan berbagai fitur, seperti terjemahan bahasa Inggris-Indonesia, pelafalan, sinonim, antonim, serta contoh penggunaan kata dalam kalimat, yang sangat membantu dalam proses belajar dan bekerja.

    Keberhasilan Alfalink di pasar Indonesia dapat dikaitkan dengan beberapa faktor:

    • Ketersediaan Produk yang Beragam: Alfalink menyediakan berbagai model kamus elektronik dengan fitur dan harga yang bervariasi, sehingga dapat menjangkau berbagai segmen pasar dari pelajar hingga profesional.
    • Kemudahan Penggunaan: Antarmuka pengguna yang sederhana dan mudah digunakan membuat Alfalink populer di kalangan pelajar dan orang tua yang mencari alat bantu belajar yang efektif.
    • Kualitas dan Keandalan: Alfalink dikenal karena kualitas dan keandalan produknya, yang membuat pengguna merasa nyaman dan percaya dengan kamus elektronik mereka.
    • Distribusi dan Pemasaran yang Efektif: Alfalink memiliki jaringan distribusi yang luas dan strategi pemasaran yang efektif, termasuk promosi di sekolah-sekolah dan universitas, yang membantu memperkenalkan produk mereka ke kalangan yang membutuhkan.
    • Dukungan Bahasa Lokal: Alfalink fokus pada kebutuhan lokal dengan menyediakan terjemahan dan fitur yang relevan bagi pengguna di Indonesia, yang membedakannya dari merek internasional lainnya.
    Alfalink EIC-1430 TT, Alfalink kasta tertinggi dengan harga yang cukup mahal dan dibekali dengan Stylus.

    Pada masa kejayaannya, salah satu seri kamus elektronik Alfalink yang laku keras adalah Alfalink EI-800. Berikut beberapa seri lain yang juga cukup populer di kalangan pengguna:

    1. Alfalink EI-600:
      Model ini menawarkan fitur dasar yang sangat membantu pelajar, seperti terjemahan bahasa Inggris-Indonesia, sinonim, antonim, serta contoh kalimat.
    2. Alfalink EI-700:
      Seri ini lebih canggih dibandingkan dengan EI-600, dengan tambahan fitur seperti pelafalan suara dan kamus lebih besar yang mencakup lebih banyak kata dan frasa.
    3. Alfalink EI-900:
      Kamus ini dilengkapi dengan layar LCD yang lebih besar dan jernih, serta fitur-fitur tambahan seperti pelafalan suara untuk kata-kata dalam bahasa Inggris dan Indonesia, yang membantu pengguna dalam belajar pengucapan yang benar.
    4. Alfalink EC-2000:
      Model ini menyediakan terjemahan multi-bahasa dan fitur tambahan seperti kamus saku untuk bahasa Jepang, Korea, dan bahasa asing lainnya, yang sangat berguna bagi pelajar bahasa asing dan para wisatawan.
    5. Alfalink EI-3500:
      Seri ini menawarkan fitur-fitur canggih termasuk pelafalan suara yang lebih baik, contoh kalimat yang lebih banyak, serta antarmuka pengguna yang lebih interaktif dan mudah digunakan.
    Alfalink EI-839x, Alfalink milik saya yang memiliki sejumlah fasilitas yang cukup lengkap.

    Alfalink sendiri pertamakali saya dengar saat kenaikan kelas 6 SD. Pada masa itu, banyak teman-teman saya yang memiliki Alfalink, sehingga pada masa itu, saya akhirnya ikut membeli juga, yakni seri EI-839x di Toko Gunung Agung Bekasi dengan harga 429k, yang fasilitasnya cukup lengkap, walaupun masih memakai layar LCD pixel. Memakai dua baterai kancing besar, Seri EI-839x menawarkan tes TOEFL, kamus tri-lingual (IND-ENG-MNDRN), ebook, daftar konversasi tri-lingual, bahkan pilihan game-nya pun juga banyak. Sampai detik ini, Alfalink EI-839X saya masih ada dan cukup berfungsi dengan baik.

    Merek Lain

    Selain Alfalink, ada sejumlah merek lain yang menjual produk yang sama di Indonesia. Beberapa diantaranya adalah :

    Besta, Kamus Elektronik buatan Taiwan yang cukup laris di Indonesia dengan harga yang cukup terjangkau juga bisa menjadi alternatif Alfalink
    1. Canon:
      Canon tidak hanya terkenal dengan produk kamera dan printer, tetapi juga memproduksi kamus elektronik. Kamus elektronik Canon terkenal dengan kualitas layar dan antarmuka yang user-friendly. Model seperti Canon Wordtank cukup populer di kalangan pelajar dan profesional.
    2. Casio:
      Casio adalah salah satu pelopor dalam produksi kamus elektronik. Mereka dikenal dengan seri “EX-word” yang menyediakan terjemahan multibahasa, pelafalan suara, dan fitur pembelajaran lainnya. Casio sangat populer di kalangan pelajar bahasa dan sering digunakan di institusi pendidikan.
    3. Sharp:
      Sharp juga memproduksi kamus elektronik dengan berbagai fitur canggih. Seri kamus elektronik Sharp dikenal dengan layar yang besar dan tajam, serta kemampuan terjemahan yang akurat. Mereka menawarkan berbagai model yang dapat memenuhi kebutuhan pelajar dan profesional.
    4. Seiko:
      Seiko, yang juga dikenal sebagai produsen jam tangan, memproduksi kamus elektronik dengan berbagai fitur. Kamus elektronik Seiko terkenal dengan keandalannya dan kualitas pembuatan yang tinggi. Mereka menyediakan kamus dengan berbagai bahasa, termasuk Inggris, Jepang, dan Cina.
    5. Besta:
      Besta adalah merek yang juga cukup dikenal di pasar kamus elektronik di Asia, termasuk Indonesia. Mereka menawarkan kamus elektronik yang dirancang khusus untuk pelajar dan pengguna profesional dengan fitur terjemahan yang kuat dan pelafalan suara.
    6. Lexibook:
      Lexibook adalah merek yang menawarkan kamus elektronik dengan fokus pada kemudahan penggunaan dan harga yang terjangkau. Mereka menyediakan berbagai model yang cocok untuk pelajar dan pengguna yang membutuhkan solusi kamus portabel.

    Penutup

    Sebagai penutup, kamus elektronik ini perlahan-lahan mulai tergerus dengan kehadiran smartphone yang cukup canggih, kini sudah banyak aplikasi-aplikasi kamus yang bisa dijumpai di AppStore maupun Google Play Store. Hal inilah yang membuat kamus elektronik mulai ditinggalkan. Akan tetapi, beberapa masih ingat jika mereka pernah didekati banyak teman karena memiliki gadget sakti ini yang cukup terkenal pada masanya. Kamus elektronik juga merupakan bagian dari perkembangan teknologi yang memudahkan manusia dalam belajar bahasa ketimbang harus membawa kamus yang berukuran besar dan berat.

  • Mengulik TV Kabel dan Satelit Pertama Di Indonesia

    Pada masa dahulu, TV Indonesia masih menggunakan analog dan dilatarbelakangi dengan masalah antena TV, yang membuat kualitas TV menjadi jelek dan kresek-kresek. Masyarakat pada masa itu harus memperbaiki antena TV mereka secara manual. Masalah ini terurai perlahan-lahan ketika beranjak pada tahun 1990an dan 2000an. Ketika mulai kehadiran TV Satelit dan Kabel pertama di Indonesia sekaligus menjadi dorongan inovasi dan modernisasi sistem penyiaran, teknologi, komunikasi, dan informatika di Indonesia. Saat ini, pemerintah telah menghapus operasional TV analog dan seluruh masyarakat telah beralih ke TV Digital.

    Lalu bagaimana sejarah dari dua teknologi siaran TV yang baru masuk Indonesia pada era 1990an tersebut? Mari kita bahas sedikit

    Intermezzo : TV Kabel vs TV Satelit

    TV Kabel dan Satelit bukan hanya beda nama saja, namun juga memiliki sejumlah perbedaan lainnya. Sinyal TV Kabel ditransmisikan melalui kabel koaksial yang terhubung ke rumah pelanggan. Kabel ini biasanya dipasang di bawah tanah atau di atas tiang. Sedangkan jika TV Satelit, Sinyal ditransmisikan dari satelit di orbit bumi ke antena parabola yang dipasang di rumah pelanggan.

    Dari segi jangkauan, jangkauan TV Satelit jauh lebih luas ketimbang kabel. Tetapi, Kualitas gambar TV Kabel umumnya baik, tergantung pada kualitas jaringan kabel dan peralatan yang digunakan, dibandingkan TV Satelit yang harus bergantung pada situasi dan cuaca.

    Kemudian, biaya TV Kabel lebih murah dibandingkan TV Satelit karena tidak memerlukan biaya pemasangan parabola dan decoder yang amat mahal. Tetapi iuran TV Satelit juga bisa lebih murah dibandingkan TV Kabel. Jumlah Channel TV Kabel lebih sedikit dan disesuaikan dengan bundlenya, namun berbanding terbalik dengan TV Satelit yang jauh lebih banyak.

    TV Kabel cocok untuk Anda yang Tinggal di area dengan jaringan kabel yang tersedia, Mencari opsi yang lebih murah dengan biaya awal yang rendah, dan Membutuhkan internet broadband dan/atau telepon rumah. Namun, jika Anda mengalami sejumlah hal seperti Tinggal di area yang tidak dilayani oleh jaringan kabel, Membutuhkan kualitas gambar yang lebih baik, terutama di area dengan cuaca yang buruk, serta Membutuhkan lebih banyak pilihan saluran, termasuk saluran lokal dan internasional, Anda akan memerlukan TV Satelit. Namun, keseluruhannya kembali ke keinginan dan kebutuhan konsumen.

    Diawali dari Indovision

    Tumpukan STB Indovision sebelum menjadi MNC Vision.

    Pada tahun 1988, Indovision resmi diperkenalkan ke publik sebagai pelopor TV berlangganan di Indonesia dengan sistem satelit Direct Broadcast Satellite (DBS), seiring Indonesia juga lebih dulu meluncurkan satelit Palapa 1. Sekitar 1990, peningkatan konsumen TVsatelit di AS menjadi pengaruh yang cukup serius di Indonesia, hingga tahun 1994 Indovision secara resmi beroperasi secara penuh. Pada awalnya, Indovision hanya tersedia lima channel luar negeri, yakni CNN, HBO, Discovery Channel, ESPN, dan TNT (kemudian Cartoon Network). Lalu pada tahun 1997, Indovision menjadi pionir inovasi dalam kehadiran penyiaran digital pertama di Indonesia.

    Logo Indovision sebelum berganti menjadi MNC Vision

    Pada tahun 1999, KabelVision resmi beroperasi, yang menjadi salah satu perusahaan TV Kabel pertama di Indonesia. Seiring berjalannya zaman, keduanya baik Indovision dan KabelVision pernah mencapai puncak kejayaan pada era 2000an, karena menawarkan penyiaran TV dengan kualitas tinggi dan memiliki banyak Channel hingga luar negeri, termasuk Channel lokal. Sekitar tahun 2002, KabelVision menawarkan juga Bundling Internet broadband.

    Paket Indovision pada masa lampau

    Transformasi dari KabelVision ke FirstMedia memberikan perubahan yang cukup radikal. FirstMedia bukan hanya menawaran bundling broadband Internet saja, namun juga menawarkan layanan TV non-kabel, disamping tetap menawarkan TV Kabel juga. Disatu sisi lainnya, PT MNC Sky Vision kemudian melahirkan kembali dua TV satelit lainnya, yakni Top TV dan OkeVision. TopTV boleh dibilang adalah “Lite Indovision” karena menawarkan bundle terjangkau untuk mampu menjangkau pasar di Indonesia yang jauh lebih luas, Mengingat MNC pada masa itu juga belum menawarkan bundling Internet seperti FirstMedia.

    Masa “Catastrophe” dan “Kebangkitan”

    Pada tahun 2010, keberadaan Streaming Video dan IPTV (Internet Protocol TV) menjadi ancaman serius bagi Pionir modernisasi TV di Indonesia. Untuk menyelesaikan permasalahan ini, pada tahun 2013, First Media mengakuisisi Metranet yang merupakan operator TV Kabel lainnya di Indonesia, dan setahun kemudian First Media di-rebranding sebagai satu brand untuk semua layanan yang berkaitan dengan TV dan internet.

    Sedangkan pada tahun 2016, saham dari Global Mediacom di MNC Sky Vision (perusahaan induk Indovision) dialihkan kepada anak usahanya, PT Sky Vision Networks. Pada tahun 2017, ketiga produk andalan Indovision di-rebranding menjadi MNC Vision. Mereka juga menghadirkan versi mobilenya dengan maksud konsumen masih bisa menonton secara mobile tanpa harus takut ketinggalan acara.

    Saat ini, FirstMedia dan MNC Vision masih bertahan dari gempuran IPTV, Netflix, maupun TV Digital. Keduanya terus aktif mempromosikan paket bundle dan TV satelit dan kabel mereka dengan harga yang kompetitif dan terjangkau.

  • Daftar HP CDMA yang Terkenal Pada Zamannya

    Dahulu, anak-anak tahun 2000an bukan hanya sekadar memiliki HP seperti Nokia, Sony Ericsson, maupun Blackberry saja. Pada masa tersebut juga memiliki HP yang memakai teknologi CDMA (Code Division Multiple Access), di mana HP tersebut hanya digunakan untuk satu provider saja. Selain murah, pilihannya juga banyak, dan biasanya mereka menawarkan bundle paket pada pembelian HP tersebut. Biasanya mereka memakai HP ZTE, Huawei, Samsung, atau Haier. Ada juga yang berbentuk seperti Telepon rumah namun dibekali antena dan berkemampuan wireless.

    Beberapa provider yang terkategorikan sebagai provider CDMA adalah Esia, Smart, Fren, Ceria, StarOne, Flexi, Bebas, hingga Jempol. Salah satu provider yang paling terkenal adalah Esia, dan bahkan saya sempat memiliki dua HP tersebut. Namun sebelum saya menjabarkan sejumlah HP CDMA yang cukup terkenal pada masanya, saya akan menjelaskan apa yang dimaksud dengan CDMA.

    Apa itu CDMA?

    Teknologi CDMA (Code Division Multiple Access) merupakan teknologi yang sudah ada sejak zaman dahulu, bahkan sudah mendahului GSM. CDMA adalah metode pengaksesan channel dengan menggunakan banyak frekuensi radio telekomunikasi dan juga merupakan protokol data wireless. CDMA beroperasi pada frekuensi 800 sampai 1900 MHz.

    Cara kerja dari CDMA adalah ketika pengguna mobile melakukan suatu aktivitas dengan menggunakan perangkat berbasis teknologi ini, maka data yang dikirimkan akan berbentuk potongan-potongan kecil atau dalam bentuk sistem kode (coding) unik untuk me-minimalisir terjadinya kebocoran atau komunikasi silang.

    Keunggulan dari CDMA yang harus kita ketahui adalah kualitas sinyalnya yang lebih OK. Selain itu harga dan tarifnya lebih murah dibandingkan GSM. CDMA juga tidak memerlukan equalizer macam GSM punya, dalam mengatasi setiap gangguan sinyal spektrum, serta memiliki proteksi yang lebih baik.

    Tetapi, CDMA juga tidak lepas dari kelemahannya. Di antaranya adalah hak patennya yang berada di bawah Qualcomm, membuat Banyak vendor yang berhenti memproduksi perangkat berbasis teknologi CDMA dan operator seluler juga masih pikir-pikir untuk melanjutkan pemberian layanan untuk teknologi ini. Apalagi, CDMA juga hanya sebatas untuk satu provider saja, sehingga kita tidak dapat menggunakan kartu lain, selain kartu yang kompatibel dengan HP tersebut.

    Di Indonesia sendiri, CDMA pertama kali digunakan pada tahun 1996 oleh Bali Telekomunikasi atau BTEL. BTEL mengoperasikan jaringan CDMA 450 MHz di Bali dan sekitarnya. Mereka menyediakan layanan telepon seluler dan akses internet menggunakan teknologi CDMA. Meskipun BTEL merupakan pelopor CDMA di Indonesia, namun kemudian industri telekomunikasi di Indonesia lebih banyak berkembang dengan teknologi GSM dan 3G. Akhirnya, BTEL menghentikan operasinya pada tahun 2008. Sedangkan Samsung Telecommunication Indonesia (STI) sebagai perusahaan yang merintis pembangunan infrastruktur telekomunikasi CDMA di Indonesia.

    Jaringan 4G, Penurunan Konsumen CDMA, dan Akhir Operasionalnya

    Jaringan 4G sendiri pertama kali masuk ke Indonesia pada tahun 2013, diawali dengan uji coba oleh Telkomsel di Pulau Bali selama konferensi APEC. Pada tahun yang sama, Internux meluncurkan layanan 4G LTE komersial pertama di Indonesia dengan merek Bolt Super 4G LTE. Layanan ini menggunakan teknologi Time Division Duplex (TDD-LTE) pada frekuensi 2300 MHz dan menawarkan kecepatan akses data hingga 72 Mbps.

    Kemudian, Telkomsel secara resmi meluncurkan layanan 4G LTE komersialnya pada akhir tahun 2014. Sejak saat itu, operator lain seperti Indosat, XL Axiata, dan Tri juga mulai meluncurkan layanan 4G mereka. Pembangunan jaringan 4G di Indonesia terus berkembang pesat. Saat ini, jaringan 4G sudah tersedia di hampir semua wilayah di Indonesia, dengan cakupan mencapai lebih dari 90%.

    Jaringan 4G sendiri dinilai jauh lebih unggul dalam segala hal dibandingkan dengan CDMA. Selain karena jaringannya lebih kencang, 4G juga mampu mengurangi hambatan dalam streaming, yang merupakan salah satu standar kebutuhan baru manusia hingga detik ini. Saat ini juga sudah hadir jaringan 5G di Indonesia, melihat CDMA yang semakin tertinggal dan secara resmi operasional CDMA di Indonesia resmi dihentikan pada 13 November 2017. Penutupan ini dilakukan oleh Smartfren, satu-satunya operator yang masih menyediakan layanan CDMA di Indonesia pada saat itu.

    Sebelumnya, Smartfren telah mematikan jaringan CDMA di frekuensi 1.900 MHz pada tahun 2016. Jaringan CDMA di frekuensi 850 MHz tadinya dijadwalkan untuk dimatikan pada tahun yang sama, namun ditunda karena masih banyak pelanggan yang belum beralih ke 4G. Berikut ini adalah beberapa alasan penutupan jaringan CDMA di Indonesia:

    • Teknologi yang stagnan: Teknologi CDMA sudah tidak lagi dikembangkan dan dianggap ketinggalan zaman dibandingkan dengan teknologi 4G LTE.
    • Biaya operasional yang tinggi: Biaya operasional jaringan CDMA semakin tinggi, karena operator harus membayar Biaya Hak Penggunaan (BHP) frekuensi yang lebih mahal.
    • Kurangnya minat pelanggan: Semakin banyak pelanggan yang beralih ke 4G LTE yang menawarkan kecepatan internet yang lebih cepat dan jangkauan yang lebih luas.
    • Keterbatasan perangkat: Vendor besar sudah tidak lagi memproduksi handset berbasis CDMA, sehingga pelanggan kesulitan mencari perangkat baru.

    Sebelum penutupan, Smartfren telah melakukan berbagai sosialisasi kepada pelanggannya untuk beralih ke 4G LTE. Smartfren juga menawarkan berbagai penawaran menarik, seperti ponsel gratis dan diskon besar, untuk mendorong pelanggan beralih.

    Daftar Provider CDMA Indonesia beserta Hanphone Unggulannya

    Esia

    Esia sendiri merupakan provider CDMA paking terkenal pada eranya. Bahkan disini saya memiliki dua Hanphone Esia, salah satunya adalah Esia Hidayah. Esia sendiri merupakan provider milik Bakrie Group.

    Hanphone yang digunakan Layanan Esia cukup bervariasi, dari ZTE hingga Huawei. Biasanya seri Esia itu lebih ke tematik dan fitur yang digunakan. Contohnya Esia Kasih dan Esia Hidayah, yang condong lebih ke konsumen yang religius atau semisal pada era Paskah atau Bulan Suci Ramadan. Esia Merdeka, alias edisi HUT RI ke-63 tahun misalnya, kita akan dapat ringtone sekaligus wallpapernya. Esia Slankers, untuk penggemar berat Slank, hingga Esia Fu alias edisi Imlek.

    Esia juga mengeluarkan beberapa HP unik lainnya, diantaranya adalah HP QWERTY berseri EC6060 tersedia dalam dua warna saja (hijau-putih dan hitam-kuning), dan bisa main game yang sudah diinstal didalamnya. Esia Starlight yang berkilau-kilau. Bahkan hadir juga Esia Ngoceh untuk yang hobi fitnah gosip dalam waktu yang amat lama.

    Pada tahun 2014, Esia mulai masuk ke mulut jurang ketika teknologi 4G LTE diperkenalkan oleh operator Bolt melalui modem portabelnya. Kemudian ekspansifnya smartphone Android dan iPhone dengan teknologi 4G, bahkan masuk era 5G, membuat reputasinya buruk. Sekitar 2017, Esia resmi dimatikan.

    Fren/SmartFren

    Fren yang saat ini menjadi Smartfren, pernah menjadi provider CDMA pada masanya. Berbeda dengan Esia, Fren biasanya hanya memakai ZTE dan Samsung sebagai HPnya. Salah satu HP Fren yang paling populer pada masannya adalah Fren ZTE C169 alias Fren SIP, yang pernah saya miliki. Selain itu, Fren juga mengeluarkan varian ZTE C300. Untuk unit Samsung, Fren meluncurkan Samsung SCH-N356 .

    Ketika masuk era 4G, Fren berubah menjadi SmartFren, dan mempertahankan target pasarnya yakni HP CDMA. SmartFren memperkenalkan AndroMax yang lebih canggih dibandingkan pendahulunya. Mereka menghadirkan AndroMax A, B, dan L. Ketiganya juga sudah berteknologi 4G LTE. Mereka juga pernah merilis AndroMax Prime yang merupakan feature phone berteknologi 4G LTE. Namun, keseluruh produk smartphone/HP CDMA ini tidak bertahan lama ketika SmartFren lebih memfokuskan diri pada jaringan saja.

    Sampai detik ini, SmartFren masih bisa kita temui, dan layanannya kali ini lebih fokus ke GSM saja, seperti halnya 3 dan Indosat Ooredoo.

    Smart!

    Sebelum bergabung dengan Fren menjadi SmartFren, Smart! Telecom adalah provider CDMA yang menawarkan Bundling HP Smart berjenis Haier dan ZTE. Selain HP seperti ZTE X176 dan ZTE C330 (ketika sudah merge menjadi SmartFren), Smart! juga menghadirkan HP CDMA dengan QWERTY seperti Nexian C951 contohnya. Nasib Smart! sendiri sudah merge dengan Fren menjadi SmartFren.

    Flexi

    Flexi adalah provider CDMA dari Telkom Indonesia. Flexi sendiri merupakan salah satu pionir dari layanan CDMA juga. Hanphone Flexi ini tidak jauh berbeda dengan Esia, karena HP-HP mereka juga sebagiannya bertematik.

    Flexi menawarkan HP lipat CDMA pada masanya, hingga HP QWERTY. Beberapa HP Flexi yang terkenal pada masanya adalah Flexi Muslim (penantang Esia Hidayah-namun QWERTY), Flexi Berry, Flexi Netter, Flexi Gaul, hingga Flexi Kompas Phone (Kerjasama dengan Kompas Gramedia).

    Senasib halnya dengan yang lainnya, Flexi sendiri mengalami penurunan penjualan saat masuk era Smartphone dan 4G LTE, Flexi memutuskan untuk beralih dari HP dan fokus pada jaringan saja.

    Ceria

    HP CDMA dari Provider milik Sampoerna sendiri diperkenalkan di Indonesia pada tahun 2008. Perangkat ini adalah salah satu dari beberapa ponsel yang dipasarkan dengan merek HP (Hewlett-Packard) di Indonesia. Meskipun tidak sepopuler merek lain seperti Nokia atau Sony Ericsson pada masa itu, HP Ceria memiliki segmen pasarnya sendiri dengan harga yang terjangkau dan fitur yang cukup memadai untuk kebutuhan penggunaan sehari-hari.

    Biasanya Ceria menggunakan Produk HP dan Huawei sebagai ponsel utamanya. Ponsel Ceria sendiri hanya sebatas pada feature phone saja, sehingga tidak ada ponsel QWERTY dari Ceria. Beberapa diantaranya adalah seri HP Ceria 110, 115, 118, hingga 218.

    Ceria sendiri merupakan provider dengan usia tersingkat, yakni tiga tahun saja. Tahun 2010, Ceria resmi berhenti beroperasi, yang mana seluruh infrastrukturnya telah dibeli Indosat Ooredoo.

    StarOne

    StarOne adalah provider CDMA dari Indosat Ooredoo (dulu Indosat aja). StarOne diperkenalkan Indosat pada tahun 2004 silam, Dari sejumlah sumber yang saya cari, satu-satunya HP yang ditawarkan StarOne adalah ZTE C-310, yang dibendrol dengan harga 190k gratis pulsa 40 ribu pada saat itu. Operasional StarOne sendiri dihentikan pada tahun 2015 karena dampak dari kemajuan teknologi komunikasi dan infromatika saat itu, khususnya peralihan dari jaringan 3G menjadi 4G LTE dan efektivitas jaringan GSM yang lebih baik dan unggul dibandingkan CDMA.

  • POS (Point Of Sales) : Teknologi Baru Sistem Kasir dalam Retail dan Toko

    Saat ini, tugas seorang Clerk atau Kasir, semakin dipermudah dengan pembaharuan teknologi dan informatika untuk mempermudah tugas seorang penjaga kasir, apalagi pencatatan transaksi jual-beli yang amat banyak, tentu seorang penjaga kasir akan pusing untuk mencatatnya, sehingga diperlukan sebuah perangkat yang disebut sebagai mesin kasir.

    Namun, seiring berjalannya waktu, seorang penjaga kasir akan dipermudah dengan sistem komputerisasi pada mesin kasir, dan penggunaan PC (Personal Computer), bahkan komputer yang dirancang khusus untuk menggantikan mesin kasir yang lebih sederhana, sehingga terciptalah software yang bisa mengatasi ini, yakni Point of Sales (POS). Saat ini saja, smartphone dan tablet PC juga bisa berfungsi sebagai POS portabel.

    Lalu Apa yang dimaskud dengan POS? Apa saja device-device yang harus diperlukan dalam mengoperasikan POS? Lalu Software-software apa saja yang bisa direkomendasikan? Berikut bahasan saya terkait POS ini.

    Apa itu POS?

    Sistem POS atau Point of Sale adalah sistem terkomputerisasi yang memanfaatkan kombinasi perangkat lunak dan perangkat keras untuk melakukan berbagai fungsi selain hanya merekam penjualan. Sistem ini sering digunakan pada perusahaan manufaktur dan perusahaan dagang dalam menunjang kegiatan usahanya. Perusahaan-perusahaan besar membutuhkan kontrol pada stock yang cepat dan akurat yang hanya bisa dilakukan dengan sebuah sistem, bukan dengan cara manual. Selain itu, perusahaan besar juga membutuhkan fasilitas mencetak kebutuhan pencatatan perusahaan seperti nota dan faktur yang berbeda-beda ukurannya, tidak selalu menggunakan setruk kecil.

    Point of Sale (POS) merujuk pada sistem yang digunakan dalam berbagai jenis bisnis untuk menyelesaikan transaksi penjualan. Sejarah POS dapat ditelusuri kembali ke awal perkembangan teknologi komputer. Berikut adalah gambaran singkat tentang sejarah POS:

    Awal Perkembangan (1800an – 1970-an):

    • Mesin Kasir pertama kali diperkenalkan oleh James Jacob Ritty pada tahun 1878 yang merupakan pemilik salon di Dayton, Amerika Serikat. 
    • Awalnya, mesin kasir mekanis digunakan untuk mencatat penjualan dan perhitungan inventaris di toko-toko.
    • Komputer pertama yang diaplikasikan untuk sistem penjualan adalah mainframe computer, yang digunakan oleh bisnis besar. Pada tahun 1973, IBM meluncurkan IBM 3650 dan 660 store systems.
    • McDonald’s menjadi restoran pertama yang menerapkan dan memakai teknologi komputerisasi sistem penjualan berbasiskan microprocessor pada tahun 1974.
    • Mesin Kasir atau Cash Register masih dijual hingga saat ini dengan sejumlah modernisasi seperti komponen elektronik.

    Munculnya Terminal Penjualan (1980-an):

    Atari ST adalah komputer buatan Atari yang bisa difungsikan sebagai komputer POS pada masanya
    • Terminal penjualan komputer menjadi umum pada tahun 1980-an.
    • Pada tahun 1986, Gene Mosher memperkenalkan terminal penjualan dengan grafik dan tingkatan warna (color-grading) pertama di dunia, dan dipakai pada Atari ST, termasuk sistem layar sentuh ViewTouch.
    • Pada tahun yang sama, IBM memperkenalkan terminal 486x Series untuk kebutuhan POS.
    • Teknologi barcode mulai digunakan untuk mengidentifikasi produk dan mempercepat proses checkout.

    Perkembangan POS Modern (1990-an):

    • Komputer pribadi mulai digunakan sebagai bagian dari sistem POS.
    • Platform Windows dan UNIX mulai digunakan sebagai basis POS.
    • Pemakaian layar sentuh (touchscreen) mulai gencar dan ukuran layar semakin besar dan lebar.
    • Perangkat keras dan perangkat lunak POS mulai diintegrasikan dengan fungsi manajemen inventaris dan pelaporan.
    • Pemakaian POS mulai melebar hampir ke seluruh sektor dari retail saja, dan semakin kompleks karena dirancang sesuai kebutuhan dan tipe bisnis yang dijalankan.

    Masa Internet (2000-an):

    • Internet menjadi lebih umum digunakan untuk mentransfer data antara cabang-cabang toko, pusat distribusi, dan kantor pusat.
    • POS cloud-based mulai muncul, memungkinkan akses data dari mana saja dengan koneksi internet, lebih cepat, tanpa memakan ukuran penyimpanan internal device. Bisa digunakan pada memakai basis browser atau memakai aplikasi/software.

    Era Mobile (2010-an):

    • Perkembangan teknologi mobile memungkinkan penggunaan perangkat mobile sebagai terminal penjualan.
    • Aplikasi POS mulai menjamur di Google Play Store dan Apple AppStore.
    • Pembayaran nirkabel dan mobile wallet menjadi lebih umum.

    Integrasi E-commerce (2020-an):

    • POS semakin terintegrasi dengan platform e-commerce, memungkinkan penjualan terkoordinasi di toko fisik dan online.
    • Peningkatan keamanan, termasuk tokenisasi pembayaran, semakin diterapkan.
    • Pembayaran POS melalui aplikasi pembayaran seperti GoPay dan ShopeePay.
    • Mainframe komputer tergeser dengan penggunaan mobile smartphone dan tablet PC.

    Inovasi Terkini (2020-an):

    • AI dan analisis data digunakan untuk memahami perilaku pembeli dan meningkatkan pengalaman pelanggan.
    • Integrasi dengan teknologi seperti Internet of Things (IoT) untuk meningkatkan manajemen stok dan efisiensi operasional.
    • Pengintegrasian antara POS dengan ERP (Enterprise Resource Planning)
    • Penggunaan Bluetooth dan Teknologi Penerapan Nirkabel pada sejumlah hardware seperti printer receipt dan NFC Reader.

    Seiring perkembangan teknologi, POS telah menjadi lebih dari sekadar alat untuk melakukan transaksi. Sekarang, sistem POS dapat menyediakan informasi analisis, membantu manajemen inventaris, memfasilitasi program loyalitas pelanggan, dan memiliki integrasi yang lebih baik dengan berbagai teknologi lainnya untuk memajukan pengalaman berbelanja dan operasional bisnis.

    Apa saja Kelebihan dan Kekurangan dari POS System?

    Sistem POS (Point of Sales) adalah solusi yang memungkinkan bisnis retail melakukan transaksi, pelacakan inventaris, analisis data, dan manajemen produk secara digital¹. Beberapa kelebihan sistem POS adalah:

    • Mengurangi kesalahan manusia dan antrean panjang
    • Meningkatkan kepercayaan pelanggan dengan mencetak Struk pembelian secara otomatis dan menerima berbagai metode pembayaran
    • Meningkatkan efisiensi dan omset bisnis dengan me monitoring stok, pola penjualan, dan arus kas secara real-time.
    • Modifikasi harga dan produk jauh lebih efisien

    Akan tetapi, POS juga memiliki sejumlah kelemahan dan kekuranngannya, diantaranya adalah :

    • Biaya tentu saja mahal
    • Ketergantungan pada Internet
    • Peluang kegagalan teknis (khususnya hardware)
    • Penggunaan yang cukup sulit
    • Isu Keamanan
    • Ketergantungan pada Pemasok tunggal.

    Meski begitu, beberapa permasalahan-permasalahan di atas cukup bisa diperbaiki dengan sejumlah hal berikut:

    • Aplikasi POS juga mampu bekerja secara offline, dan data bisa di-sinkronisasikan jika terhubung lagi dengan internet
    • Kini tersedia fitur backup supaya file tidak hilang
    • Fitur Cloud Storage, biasanya paket tambahan
    • Antarmuka/UI kini lebih dirancang lebih mudah dipahami oleh pemula
    • Fleksibilitas hardware dan software

    Hardware dan Software dalam POS System

    Sistem Point of Sale (POS) menggunakan berbagai perangkat keras dan perangkat lunak untuk mengelola transaksi penjualan dan informasi bisnis. Berikut adalah beberapa perangkat yang umumnya digunakan dalam POS System:

    Hardware POS

    Komputer POS

    Komputer yang dirancang khusus untuk POS. Pada jaman dulu, komputer yang diberi nama Mainframe Computer ini dirancang untuk POS harus benar-benar dirancang secara khusus, serta bukan seperti halnya PC rumahan. Namun kini, PC, tablet, laptop, bahkan smartphone sendiri sudah bisa diistal aplikasi software tersebut.

    Komputer POS saat ini masih dijual dengan fitur-fitur dan kemampuan yang jauh lebih baik, presisi, dan akurat dibandingkan sebelumnya. Komputer POS juga dijual sesuai dengan spesifikasi yang cocok dengan kebutuhan bisnis terkait, dan biasanya per paket yang ditawarkan.

    Barcode Scanner

    Barcode Scanner digunakan untuk membaca barcode pada suatu produk dan biasanya berbentuk bar. Pembaca barcode sendiri diciptakan dan ditemukan oleh Wallace Flint, seorang mahasiswa asal Universitas Havard, Amerika Serikat pada tahun 1932. Sedangkan barcode sendiri pertama kali diciptakan oleh Benard Silver dan Norman Woodland pada tahun 1948.

    Variasi Barcode Scanner ini cukup banyak seperti pen-style scanner, CCD, laser-based scanner, bahkan camera-based. Saat ini Barcode Scanner juga sudah mampu membaca barcode QR untuk mempermudah pembayaran atau keanggotaan (membership) retail atau bisnis terkait.

    Cash Drawer:

    Cash Drawer adalah tempat penyimpanan uang dan koin, dan biasanya dirancang sangat tahan banting, sulit dicuri, dan tidak mudah terbakar. Cash Drawer adalah hardware terkuat dari semua hardware POS. Ukuran, ketahanan, dan fasilitas yang ditawarkan bisa disesuaikan sesuai dengan tipe bisnis yang dijalankan.

    Touchscreen Monitor:

    Penggunaan Touchscreen monitor pada POS ini pertama kali digagas oleh Gene Mosher pada tahun 1980an dengan menghadirkan ViewTouch dengan peningkatan warna (colour grading) pada komputer POS besutan Atari, dengan mengandalkan basis Atari ST. Monitor ini dirancang dengan layar sentuh untuk memudahkan pemakainya. Ukuran bisa disesuaikan dengan kebutuhan bisnis tertentu. Monitor layar sentuh ini biasanya sudah satu paket atau satu hardware dengan motherboard POS sendiri, jadi tidak perlu membeli monitor baru lagi.

    Terminal Kartu Debit/Kredit atau EDC:

    Terminal Kartu Debit/Kredit atau biasa disebut Payment Terminal atau EDC (Electronic Data Capture) adalah device yang digunakan untuk menerima transaksi memakai kartu kredit atau debit. Pelanggan dapat menggesek, memasukkan, atau tap kartu kredit serta debit dalam melakukan pembayaran. EDC memakai konektivitas internet atau jaringan untuk memproses pembayarannya. Saat ini, EDC juga mulai mampu menerima pembayaran dengan NFC, bahkan sudah memakai basis Android. EDC saat ini juga sudah memakai baterai sehingga meningkatkan kemampuan portabelnya.

    Pole Display:

    Pole Display adalah hardware berbentuk tiang dengan layar VFD atau LED untuk menampilkan rincian produk serta total harga belanja yang harus dibayar. Pole Display juga hadir dalam layar monitor LED pula.

    Magnetic Reader:

    Magnetic Reader digunakan untuk membaca kartu kredit, kartu penjaga kasir untuk login, atau saja untuk kartu member. Tersedia built-in dengan komputer POS dan standalone. Semua disesuaikan.

    Receipt Printer

    Receipt Printer sendiri adalah device yang dipergunakan untuk mencetak resi atau bukti pembelian seusai proses transaksi. Terdapat dua jenis tipe printer. Berdasarkan teknologinya, terdiri dari printer berkabel dan printer Bluetooth. Sedangkan berdasarkan proses mencetaknya, tersedia jenis dot matrix dan laser jet.

    Untuk saat ini, receipt printer telah digeser dengan e-receipt, untuk mempercepat fleksibilitas dan mengurangi penggunaan kertas agar ramah lingkungan.

    Software

    • Aplikasi POS: Perangkat lunak utama untuk mengelola transaksi penjualan, stok barang, dan laporan keuangan. Software POS terbagi menjadi dua berdasarkan harga : berbayar dan gratis. Aplikasi ini juga sudah bisa di download di Google Play Store dan Apple AppStore
    • Sistem Manajemen Stok: Untuk mengelola dan memantau stok barang.
    • Sistem Manajemen Pelanggan: Memungkinkan penyimpanan dan manajemen data pelanggan.
    • Sistem Manajemen Karyawan: Untuk mengelola akses dan kehadiran karyawan.
    • Perangkat Lunak Pembayaran: Untuk memproses transaksi pembayaran, termasuk integrasi dengan mesin kartu kredit/debit.

    Kombinasi perangkat keras dan lunak ini membentuk sistem POS yang dapat membantu bisnis dalam mengelola operasi penjualan dan meningkatkan efisiensi. Sistem ini juga dapat disesuaikan dengan kebutuhan khusus dari jenis bisnis tertentu.

  • Robotic Process Automation: Era Baru Digital dalam Bisnis dan Kehidupan Sehari-hari

    Di era digital yang semakin maju, teknologi terus menerus mengubah cara kita bekerja dan berinteraksi dengan dunia sekitar. Salah satu terobosan teknologi yang sedang mendapatkan perhatian besar dalam dunia bisnis dan teknologi informasi adalah Robotic Process Automation atau RPA. RPA memiliki peran dan kontribusi yang amat besar untuk mendukung berjalannya bisnis, serta memudahkan tugas dan pekerjaan manusia.

    RPA adalah jawaban atas tuntutan bisnis untuk mengotomatisasi tugas-tugas yang repetitif, berulang, dan berpotensi membosankan yang sebelumnya hanya bisa dijalankan oleh manusia. Dengan mengimplementasikan RPA, perusahaan dapat menggantikan pekerjaan rutin ini dengan robot perangkat lunak yang dapat melakukan tugas-tugas tersebut dengan cepat dan konsisten. Ini tidak hanya menghemat waktu, tetapi juga mengurangi risiko kesalahan manusia yang mungkin terjadi.

    Dalam blog ini, kita akan menjelajahi lebih dalam tentang Robotic Process Automation, termasuk konsep dasarnya, manfaat, dan cara implementasinya. Kami juga akan membahas berbagai industri dan sektor yang telah mengadopsi RPA untuk mempercepat pertumbuhan dan efisiensi mereka. Selain itu, kita akan membahas potensi dampak RPA pada tenaga kerja dan ekonomi secara lebih luas.

    Apa itu RPA?

    RPA atau Robotic Processing Automation adalah sistem otomatisasi yang di gerakan oleh sejumlah robot (atau biasa disebut bot), untuk mempermudah pekerjaan manusia. Tentu saja, RPA bisa dijalankan setelah manusia membuat workflow atau alur kerjanya melalui aplikasi atau software RPA itu sendiri.

    Dalam kata lain, Robotic Process Automation (RPA) atau otomatisasi proses robotik adalah teknologi perangkat lunak yang memungkinkan pengguna untuk mengotomatisasi tugas-tugas kantor yang berulang seperti mengekstrak data, mengisi formulir, memindahkan file, dan sebagainya. RPA menggunakan teknologi otomatisasi untuk meniru tugas-tugas back-office pekerja manusia dan menggabungkan antarmuka pengguna (UI) dan API untuk mengintegrasikan dan melakukan tugas-tugas berulang antara aplikasi produktivitas dan perusahaan. 

    Istilah RPA dan AI memang sangat berbeda, karena manusia harus menggerakkan dan merancang workflow terlebih dahulu jika ingin RPA bekerja, sedangkan AI atau kepintaran buatan tidak memerlukan manusia 100%. Akan tetapi, gabungan RPA dan AI tentu saja meningkatkan kemampuan, Returned on Investment (ROI), dan produktivitas suatu perusahaan, bahkan mempermudah kehidupan manusia. AI dapat membantu RPA untuk mengerjakan tugas-tugas yang sifatnya lebih sulit atau kompleks.

    Keuntungan dan Kelemahan RPA

    RPA atau Robotic Process Automation dapat memberikan manfaat dalam mengurangi biaya staf dan kesalahan manusia. Bot umumnya berbiaya rendah dan mudah diimplementasikan, tidak memerlukan perangkat lunak khusus atau integrasi sistem yang mendalam. RPA pada dasarnya memberikan manfaat mengurangi biaya staf dan kesalahan manusia. RPA juga memungkinkan CIO dan pengambil keputusan lainnya untuk mempercepat upaya transformasi digital mereka dan menghasilkan pengembalian investasi (ROI) yang lebih tinggi dari staf mereka.

    Namun, RPA juga memiliki kelemahan. Seperti halnya teknologi otomasi, RPA memiliki potensi untuk menghilangkan pekerjaan standar yang tidak membutuhkan usaha lebih. Perusahaan-perusahaan yang menggunakan perangkat ini mentransisikan banyak pekerja ke pekerjaan baru. Forrester Research memperkirakan bahwa software RPA akan mengancam mata pencaharian 230 juta atau lebih pekerja atau sekitar 9 persen dari tenaga kerja global ¹. Selain itu, robotic process automation lebih sering gagal dibanding berhasil. Beberapa program robotika banyak mengalami kendala karena masa kerjanya yang sering tertunda sehingga banyak manajemen yang tegas menolak meng-install bot baru. Di Indonesia sendiri, produk semacam RPA masih terbilang cukup asing, dan penggunanya tidak terlalu banyak.

    Manfaat Penggunaan RPA

    Manfaat dari penggunaan RPA antara lain 1:

    1. Menghemat waktu pada proses internal, seperti membuat catatan karyawan baru, memproses klaim, memperbarui kata sandi secara massal, dll. Anda juga dapat melakukan hal-hal untuk klien dan supplier Anda dengan waktu yang lebih sedikit dan jumlah karyawan yang lebih sedikit, seperti memproses faktur dari vendor, memperbarui catatan pelanggan, menggabungkan informasi dari berbagai aplikasi TI untuk surat kepada pelanggan, dll.
    2. Menghemat biaya. Cara konvensional untuk membuat beberapa aplikasi IT terhubung satu sama lain dan mentransfer data dengan mulus membutuhkan API dari aplikasi ini untuk melakukan “integrasi”. Namun, membeli API ini untuk aplikasi TI berpemilik ini sepertinya akan mahal, terutama jika Anda ingin berintegrasi dengan solusi perusahaan besar seperti sistem ERP. Metode ini juga akan membutuhkan tim besar programmer yang sangat terampil untuk mengkonfigurasi koneksi antara beberapa aplikasi IT.
    3. Meningkatkan kepuasan karyawan. Dengan RPA, karyawan dapat memberikan perhatian pada tugas-tugas yang lebih penting daripada menempatkan waktu mereka, menjadi tugas-tugas biasa dan berulang seperti memperbarui informasi ke dalam beberapa basis data.
    4. Meningkatkan akurasi dari proses input data. Kesalahan manusia dalam pengolahan data adalah risiko umum dalam operasi bisnis. RPA mengurangi peluang terjadinya kesalahan tersebut dengan memastikan data diproses dengan ketepatan dan konsistensi tinggi.
    5. Peningkatan ROI. Dengan menghemat waktu dan biaya, serta meningkatkan akurasi dan kepuasan karyawan, RPA dapat membantu meningkatkan pengembalian investasi (ROI) perusahaan.
    6. Peningkatan analitik untuk memahami manajemen alur kerja Anda.
    7. Peningkatan skalabilitas.
    8. Keamanan yang lebih baik.
    9. Didalam pemerintahan, RPA dapat mendongkrak birokrasi pemerintahan dan diyakini lebih akurat dalam hal pengolahan data, seperti sensus, KTP, perpajakan, kegiatan sosial, program pemerintah, atau hal-hal lain yang berhubungan dengan pemerintah.

    Sejumlah Contoh Platform RPA

    Berikut adalah beberapa Platform RPA yang populer saat ini:

    1. Microsoft Power Automate: Microsoft Power Automate adalah platform otomatisasi proses yang memungkinkan pengguna untuk membuat alur kerja otomatis dan mengotomatisasi tugas-tugas berulang. Aplikasi ini sebenarnya sudah terinstal secara otomatis dan menjadi software bawaan di Windows 11.
    2. WorkFusion: WorkFusion adalah platform RPA yang memungkinkan pengguna untuk mengotomatisasi tugas-tugas berulang dan meningkatkan efisiensi bisnis.
    3. IBM RPA: IBM RPA merupakan platform RPA buatan besutan raksasa teknologi sekaligus tertua asal AS. IBM RPA menyediakan platform RPA dengan standar keamanan yang sangat tinggi. Software pembuatnya, RPA Studio (sebelumnya WDG Studio) memakai metode drag ‘n drop sehingga memudahkan penggunanya tanpa harus coding.
    4. QNTRL: QNTRL adalah platform RPA lansiran Zoho, perusahaan asal India, yang memiliki fungsi dan fitur yang tak jauh berbeda dibanding kompetitornya.
    5. Camunda: Camunda adalah penantang berat IBM RPA, yakni platform RPA yang mengedepankan cloud-native workflow engine yang sangat mengedepankan kestabilan saat proses perancangan workflow. Camunda menyediakan percobaan gratis selama sebulan.
    6. Fortra: Fortra sendiri adalah contoh lain dari platform RPA dengan tampilan yang tak jauh berbeda dengan IBM RPA Studio. Fortra sendiri masuk ke dalam salah satu top-rated RPA Platform.

    Penutup

    RPA memang dikenal sebagai salah satu teknologi mutakhir yang mampu membantu tugas-tugas manusia dengan mengandalkan bot. Sejuta manfaat kita dapati dari kita mendapatkan atau menggunakan RPA untuk membantu tugas-tugas kita yang komplikatif, kompleks, dan ribet dikerjakan oleh manusia biasa. RPA juga berperan dalam menaikkan profit atau keuntungan perusahaan dalam menjalankan bisnisnya.

  • Windows Media Center: Ubah PC menjadi Pusat Media

    Setiap Instalasi Windows 7, akan mendapatkan fitur yang cukup jarang terdengar, yakni Windows Media Center. Software ini gratis dan sudah termasuk dalam paket instalasi Windows 7 di dalamnya. Software ini menurut saya juga termasuk salah satu nostalgia juga lantaran hanya bisa didapatkan di Windows 7.

    Windows 7 dan 8/8.1 bukanlah OS pertama yang mendapatkan software ini. Microsoft sebelumnya merilis Windows XP Media Center Edition yang bisa mengubah PC menjadi pusat multimedia, entah bisa menonton film, video, mendengarkan radio dan musik, menonton TV dan merekamnya, bahkan bermain game di dalamnya.

    Lalu apa saja yang membuatnya tertarik? dan apa saja penggantinya? Berikut sedikit penjelasannya

    Intermezzo

    Windows Media Center (WMC) adalah sebuah perangkat lunak yang dikembangkan oleh Microsoft untuk sistem operasi Windows. Ini dirancang untuk menjadi pusat hiburan digital yang lengkap di dalam komputer Anda. Windows Media Center pertama kali diperkenalkan dalam Windows XP Media Center Edition pada tahun 2002 dan terus dikembangkan hingga Windows 7. Namun, Microsoft menghentikan pengembangan dan dukungan resmi untuk Windows Media Center setelah Windows 7. Ini berarti Windows Media Center tidak secara resmi didukung di Windows 8, 8.1, 10, atau versi-versi Windows terbaru.

    Pada masanya, beberapa pabrikan atau manufaktur seperti Hauppauge, Pinnacle, atau pabrikan besar juga merilis remote control khusus untuk Windows Media Center, yang bisa dilihat dari tombol hijau dan logo Windows. Beberapa dari mereka juga merilis PC tower yang memang dirancang Untuk Windows Media Center. Selain fiturnya sebagai komputer biasa, juga dipakai untuk di ruang teater atau ruang keluarga untuk menonton dan sejenisnya. HP dan Microsoft juga sempat merilis Receiver dan remote mereka juga untuk WMC.

    Selain itu Beberapa perangkat PC dan komputer seperti Gateway, HP, dan Dell, pernah merilis laptop atau PC Media Center ini. Software Windows XP media Center sudah dimasukkan ke dalam komputer tersebut. Secara fitur PC mereka memang dirancang untuk memenuhi full entertainment service seperti colokan antena TV, colokan RCA, bahkan ada yang HDMI juga. Makanya tidak heran jika PC-PC khusus semacam ini akan lebih baik dan cocok ditaruh di Ruang keluarga atau home theater, bukan seperti di kamar atau ruang kerja.

    Untuk syarat yang diberikan, pemilik komputer hanya menambahkan beberapa fitur atau hardware pendukung, seperti perangkat TV untuk PC, konektivitas internet, hingga ukuran penyimpanan dan sejenisnya untuk layanan PVR.

    Fitur utama dari Windows Media Center termasuk:

    • TV Tuner dan Perekaman TV: WMC memungkinkan Anda untuk menghubungkan komputer Anda dengan perangkat TV tuner seperti tuner kabel, satelit, atau tuner digital, dan kemudian Anda dapat menonton, merekam, dan mengatur siaran TV langsung dari komputer Anda.
    • Musik dan Video: Anda dapat menggunakan Windows Media Center untuk mengelola koleksi musik dan video Anda. Ini mendukung sebagian besar format file multimedia populer dan memungkinkan Anda untuk membuat daftar putar, melihat cover album, dan menyusun koleksi musik Anda.
    • Gambar dan Slide Show: WMC memungkinkan Anda untuk mengatur dan menampilkan foto Anda dalam bentuk slide show yang menarik. Anda juga dapat mengedit foto secara sederhana dan berbagi foto dengan teman dan keluarga melalui komputer Anda.
    • Akses ke Konten Online: Windows Media Center dapat menghubungkan Anda ke berbagai layanan hiburan online seperti Netflix, Hulu, dan lainnya (sebelum dukungan dihentikan).
    • Pengontrolan dengan Remote: Windows Media Center dirancang untuk digunakan dengan perangkat remote khusus, sehingga Anda dapat mengontrol semua fitur hiburan Anda dengan mudah dari kenyamanan sofa Anda.
    • Antarmuka Pengguna yang Ramah: WMC memiliki antarmuka pengguna yang ramah dan dirancang untuk digunakan dengan perangkat input jarak jauh, sehingga lebih mudah dinavigasi di layar besar.
    • Pilihan Tema yang bervariasi, bisa di kustomisasi sesuai mood dan keinginan.

    Pengganti WMC

    Untuk orang yang masih ngotot memakai WMC dan mencari alternatifnya, Kodi atau XBMC bisa menjadi alternatif salah satunya. Kodi memakai fitur yang tak jauh berbeda jika dibandingkan dengan WMC, dengan sedikit tambahan, Kodi adalah open source, sehingga bisa di install di mana saja, termasuk Windows, Android, iOS, MacOS, atau saja Linux.

    Hanya saja, Kodi memiliki kelemahan, di mana setting PVR dan TV-radio lumayan cukup sulit, bukan hanya itu saja namun juga memasang add-on juga tidak semuanya mudah, khususnya mengarahkan directory file untuk bisa dimainkan di Kodi. pengguna juga mesti mengaktifkan VPN jika ingin memakai fitur PVR pada Kodi, hal ini dikarenakan semua server tersebut belum secara mendunia atau saja belum hadir di Indonesia. Sejauh ini belum ada orang yang berinisiatif untuk membuat server PVR untuk Kodi di Indonesia, mengingat orang-orang saat ini mengandalkan tiga hal : YouTube, Netflix, dan Spotify.

    Selain Kodi, Jellyfin juga menjadi alternatif yang cukup sempurna, setelah itu ada Plex, Emby, MediaPortal. Yap, semuanya memang open source jadi bisa di install di mana saja. Namun bisa dibilang, media center saat ini sudah tergeser dengan dua hal : Google/Android TV, dan Apple TV. Keduanya bahkan menjadi satu rival dengan lainnya. Disana, kalian bisa merekam acara Live TV, jika disediakan juga beserta PVR-nya.

  • Kenangan Blackberry pada Masanya : Raksasa Teknologi yang Berlalu

    Seiring dengan perkembangan zaman, kita mungkin saja masih ingat dengan kata Blackberry, sebuah merk handphone yang booming pada masanya yang dikelola dan dimiliki oleh Research In Motion (RIM) Asal Kanada. HP tersebut mulai booming sekitar tahun 2007 hingga 2011-2012an, dan setelah itu mulai meredup setelah bangkitnya iOS dan Android.

    Blackberry Onyx 2/9780/Bold, ini adalah HP Blackberry pertama yang saya miliki

    Sebagai mantan pengguna Blackberry, ada sejuta kenangan yang saya miliki selama saya memilikinya. Pertama saya memiliki Blackberry 9780 atau Blackberry Onyx 2 atau Blackberry Bold, lalu Blackberry 9800 Touch dan pada akhirnya saya juga membeli Blackberry Z10 pada 2014 silam. Dari ketiganya, Hanya Blackberry Z10 yang masih saya miliki hingga kini dan masih berfungsi.

    Sejak dimulainya debutnya pada tahun 2000an, BB mulai merambah ke pasar Indonesia sejak 2007-2008 dan pada tahun 2010an diperkirakan sebagai puncaknya booming Blackberry pada masanya. Salah satu yang membuat populer adalah Blackberry Massenger atau BBM, dan untuk mengundang teman diperlukan PIN BBM. Setiap user BBM pasti memiliki PIN BBM-nya masing-masing. BBM sendiri juga sempat nongol di HP Android, namun sayangnya tidak bertahan lama.

    Namun apa saja kenangan yang kita miliki selama masih memiliki HP unik ini? Berikut daftarnya :

    Blackberry Massenger (BBM)

    Blackberry Massenger (BBM) milik saya (Tampak notifikasi BBM for Android dan iPhone, dimana Blackberry sudah masuk fase kelemahan)

    Seperti yang sudah saya jelaskan diatas sebelumnya, Salah satu yang membuat populer adalah Blackberry Massenger atau BBM, dan untuk mengundang teman diperlukan PIN BBM. Setiap user BBM pasti memiliki PIN BBM-nya masing-masing.

    Di BBM sendiri ada beberapa fitur yang menarik, diantaranya adalah Broadcast, dalam arti kita mengirim pesan lalu mengirimnya ke semua user BBM. Kemudian ada fitur PING. Fitur ini memang cukup ngeselin bagi yang ingin berdiam diri. Di WhatsApp fitur ini memang tidak ada, namun sebagai gantinya diganti dengan mengetik huruf P.

    Fitur lain yang sempat nongol adalah fitur Channel, yah ini sama persis dengan yang ada di Facebook, yakni Facebook Pages. Channel ini fungsinya mirip seperti blog pribadi atau untuk jualan misalnya, . Selain itu, juga ada tampilan foto, nama user, dan statusnya, terkadang inilah yang bikin kita semakin dikenal banyak orang. Kita bisa mengkstomisasinya sesuai mood dan keinginan kita. Salah satu hal yang mencolok juga adalah mode status yang juga cukup ikonik pada masanya.

    Lampu LED

    Fungsi lampu LED pada setiap HP BB adalah sebagai notifikasi, sebagai contoh adalah lampu berwarna merah yang artinya adanya pesan BBM masuk, merah kekuningan yang artinya baterai sudah habis, atau biru yang fungsinya sebagai Bluetooh. Kita bisa mengkustomisasinya bak lampu disko dengan mendownload salah satu aplikasi LED customizer pada Blackberry World.

    Screenmunch

    Salah satu aplikasi ikonik yang kerap kita gunakan dalam ponsel BlackBerry adalah screenmunch. Aplikasi ini memiliki ikon yang khas yakni sebuah kartun animasi berwarna ungu dengan mata dan deretan giginya terlihat. Berbagai tangkapan layar seperti obrolan, gambar atau apapun disimpan menggunakan aplikasi ini. Saat mengambil tangkapan layar, biasanya screenmunch akan mengeluarkan suara khas seperti orang yang sedang mengunyah makanan. 

    Emoji

    Yes, pada BBM juga mempopulerkan emoji, bukan pertamakalinya kita menggunakan Emoji pada Android/iOS. Blackberry juga sudah mendahulunya dalam mempopulerkan emoji. Hal inilah yang membuat Android dan iOS juga turut mengikutinya.

    Blackberry Porsche

    Blackberry Porsche adalah Blackberry kelas atas dengan harga yang dirumorkan senilai puluhan juta, tentu saja dari rekan-rekan yang sultan pasti ada yang pernah memilikinya. BB Porsche sendiri juga memiliki PIN BBM yang cukup menarik sehingga berbeda dengan versi Blackberry kebanyakan. Blackberry Porsche design memang dirancang oleh Porsche, makanya tidak heran jika harganya mahal pada masanya.

    Blackberry World

    Jika saat ini didominasi Google Play Store dan AppStore, Blackberry sebelumnya juga memilikinya dulu dengan nama Blackberry World. Sama halnya dengan Google Play Store dan AppStore, kita bisa membeli atau mendownload aplikasi atau Tema dari situ.

    Gonta-ganti Tema

    Disini, saya juga hobi gonta-ganti tema pada HP Blackberry saya dahulu, sempat saya menggunakan temas Play Station dan designnya lumayan bagus dipandangan. Blackberry juga menyediakan beberapa tema yang bisa didownload atau dibeli.

    Mengapa Blackberry begitu Lemas?

    Blackberry merupakan produk handphone kelas atas, tidak menghereunkan jika pasar Blackberry sebenarnya menyasar ke pasar kelas atas dan kalangan enterprise. Blackberry juga terkenal dengan produk keamanannya seperti end-to-end encryption system. Namun sayangnya dibalik itu semua, Blackberry memiliki permasalahan dimana mereka tidak bisa bersaing dengan Google Android dan Apple iOS. Diantaranya adalah :

    • OS Blackberry dikenal sebagai unfriendly-UI OS, dimana interface UI tidak sebaik Android dan iOS yang keduanya lebih mudah dan ramah digunakan.
    • BlackberryOS juga merupakan termasuk OS closed-source, dimana pengembang tidak diizinkan untuk membangun aplikasi dalam skala yang berlimpah.
    • Buruknya pada Riset dan pengembangan (Research and Development), juga menjadi salah satu alasan mengapa Penjualan Blackberry lumpuh.
    • Selain itu, Kegagalan Blackberry untuk Bersaing dengan iPhone dan Android dalam fitur dan design. Sebagaimana yang sudah dijelaskan di poin ketiga, yakni Buruknya pada Riset dan pengembangan (Research and Development).
    • Fokus audience Blackberry hanya terbatas pada kalangan atas dan entreprise saja, dengan alasan sistem keamanan end-to-end encryption yang canggih, teknologi PDA yang membantu pekerjaan mereka, dan layanan email. Namun sejak penjualan iPhone meningkat, penjualan Blackberry semakin keok dan tidak berdaya bak Bebek lumpuh.
    • Blackberry juga dinilai gagal, lamban, dan sulit dalam bertahan dan beradaptasi dengan perkembangan teknologi. Blackberry masih saja mempertahankan keyboard fisik QWERTY-nya, dimana Android dan iOS sudah menggantinya dengan keyboard berbasiskan software, membuatnya Blackberry semakin terlihat jadul. Sebagaimana yang sudah saya tekankan di poin ke tiga.

    Ada satu hal lagi yang bikin ribet sebenarnya. Di Indonesia, jika kalian memiliki HP Blackberry, kalian harus membeli paket bundling Blackberry Massenger, disamping Kuota Internet. Tidak seperti sekarang yang mana satu paket internet sudah bisa memakai semua layanan internet, termasuk Line, Instagram, Facebook, Twitter, bahkan WhatsApp dan Telegram. Di era 2000an dan 2010an, kalian harus membeli paket khsusus untuk BBM disamping paket internet dalam jangka waktu yang berbeda-beda.

    Pengalaman saya, ini memang cukup ribet karena sepengetahuan saya, kita tidak bisa memakai layanan BBM tanpa membeli bundling package BBM dari beberapa provider tertentu, terlepas sebanyak dan sebesar apapun kuota internet yang kita miliki. Inilah yang membuat pada akhirnya sekitar 2013 akhir saya memutuskan beralih ke Android dan WhatsApp lantaran ribetnya dalam menggunakan BBM dan Blackberry services pada masanya, terlepas banyak hal kenangan yang saya alami semasa menggunakan Blackberry.

  • Beberapa HP Nokia yang Terkenal pada Zamannya

    Dahulu, saya sempat memiliki tiga Hape Nokia, diantaranya adalah Nokia XpressMusic 5300, X2-01 QWERTY dan X2-02. Dari ketiganya, hanya X2-02 yang masih saya miliki sampai sekarang, hanya terbatas untuk menelpon saja.

    Begitulah, sejak 2011, saya mulai beralih dari Nokia ke Android, bertepatan dengan Blackberry Onyx 2 atau Bold. Tablet pertama saya adalah Samsung Galaxy Tab 7.0 yang sampai sekarang sudah saya berikan kepada pak dhe saya di Surabaya. Masih terpakai dan berfungsi dengan baik, ditengah gencarnya smartphone modern.

    Nokia sebagaimana yang kita ketahui sempat gencar-gencarnya pada tahun 1990an dan 2000an, dimana pada masanya Nokia dikenang sebagai HP paling modern kala itu, disamping Sony Erricson. Beberapa yang terkenal adalah Noki N-Gage, N-Series, XpressMusic Series, Communicator, bahkan 3310 yang dikenal sebagai HP paling anti-banting dan tertangguh pada masanya.

    Namun seiring dengan perkembangan zaman, Nokia semakin kesini semakin meredup, sejak kehadiran Android dan iOS yang jauh lebih modern dan mudah penggunaannya dibandingkan OS Symbian bawaan Nokia. Walaupun begitu, kasusnya tidak separah kasus Blackberry, dimana Nokia sudah ada sejak tahun 1990an dan sudah berlangsung lama sehingga masih ada kesempatan untuk memperbaikinya.

    Lalu ada HP Nokia apa saja yang terkenal pada zamannya, terutama di Indonesia?

    Nokia 3310

    Bukan main jika Nokia 3310 dikenal sebagai HP paling tangguh dan tahan banting. Harga HP ini pada zamannya dijual sekitaran Rp 1,3 juta dan diperkenalkan pada tahun 2000an. Nokia 3310 memiliki sejumlah keunggulan, diantaranya Baterai Awet, Bodi Tangguh, Mudah Diperbaiki, bahkan hingga mudah dimasukan kedalam saku.

    Salah satu media asing pernah meliput salah satu kerusuhan di Indonesia melalui media korannya. Uniknya dalam foto tersebut, salah satu demonstran terlihat melempar sebuah HP yang diduga adalah Nokia 3310, membutkikan digdayanya Nokia 3310 yang sudah teruji

    Nokia 3310 tidaklah mati, pada tahun 2017, Nokia melalui HMD Global memperkenalkan Reborn version dari Nokia 3310 dengan konektivitas bluetooh dan internet 4G. Seri reborn ini hanya dijual 700 ribu saja.

    Nokia Communicator Series

    Nokia Communicator Series, seperti E90, N95, 9120, 9300, hingga E7/N95, merupakan salah satu lineup Nokia yang juga paling terkenal pada zamannya. Ibarat laptop portable, Nokia Communicator bisa dipakai untuk bekerja, menonton, presentasi, hingga bermain game. Siapapun yang memiliki seri lineup tersebut maka pemiliknya adalah sudah pasti seorang sultan. Bahkan Presiden SBY pun pernah dikabarkan pernah memiliki HP tersebut semasa masih menjadi presiden.

    Pada tahun 2007 hingga 2011, Nokia memperkenalkan E7 sebagai penerus kejayaan Communicator series, dan posisinya mulai terhimpit dengan kehadiran Android. E7 sendiri sudah mirip layaknya HP-HP pada umumnya yang ber-touchscreen, namun masih mempertahankan keyboard fisik QWERTY-nya.

    Nokia N-Gage

    N-Gage adalah handphone gaming buatan Nokia. Beberapa serinya diantaranya seri Classic hingga seri QD. Dijual sekitar Rp3.500.000 pada masanya. N-Gage semakin populer diantara tahun 2005 hingga 2007. HP Gaming ini memang pada masanya sering dipinjam atau berpindah tangan, sehingga harus sedia charger agar tidak mati saat digunakan.

    Letak design microphone dan speaker yang kurang lazim membuatnya terkadang sulit digunakan, terkecuali dalam mengirim SMS. N-Gage sendiri juga memiliki internal storage sebesar 3,4 MB yang tentu saja untuk saat ini memang kecil untuk memainkan sebuah game.

    Sempat dirumorkan jika Nokia merilis penerusnya di 2019, namun sampai detik ini belum ada pernyataan resmi dari Nokia. Dari spesifikasi yang diklaim, Nokia N-Gage gaming memiliki layar IPS LCD berukuran 6,7 inchi dan resolusi 4K. Memiliki RAM 10 GB dan kapasitas memori internal 64-128 GB. Jika masih berasa kurang, memori eksternal bisa ditambah sampai 256 GB.

    Nokia XpressMusic Series

    HP Nokia yang satu ini cocok bagi pencinta musik, berkat dibekali tombol shortcut music player dan speaker berkualitas tinggi pada masanya. Beberapa diantaranya adalah Seri 5300, 5700, 5800, hingga 5610. Dari semua yang ada, saya sempat memiliki Nokia 5300 XpressMusic, sekaligus seri XpressMusic paling murah.

    XpressMusic masih terus diproduksi saat ini, dan beberapa seri terbarunya, salahsatunya adalah seri 5310. Seri ini merupakan pengembangan dan penerus dari generasi 5300. 5310 sudah dibekali colokan Micro USB bahkan sudah berotak MediaTek. Seri lainnya yang tak kalah menarik adalah 5710 yang merupakan penerus dari 5700, dimana seri ini memiliki fitur yang tak biasa, yakni built-in TWS buds.

    Nokia dengan Keyboard QWERTY

    Bukan hanya pada HP Seri Communicator saja, Nokia juga menghadirkannya pada HP-HP dengan keyboard fisik QWERTY. Seiring perkembangan zaman, Nokia juga turut memasarkan handphone dengan keyboard QWERTY sebagai gebrakan baru Nokia pada masanya. Beberapa diantaranya adalah Nokia Asha Series, X2-01, E-series, hingga C3-00. Beberapa HP tersebut merupakan HP Nokia yang menggunakan keyboard QWERTY yang menyerupai dengan HP Blackberry pada masanya. Dari semuanya, saya disini sempat memiliki Nokia X2-01.

    Source

  • TV Digital DVB T2 : Modernisasi Penyiaran TV Indonesia

    Sebulan lalu pemerintah mulai menjalankan kebijakan ASO atau Analog Switch Off untuk beberapa daerah di Indonesia. Baru-baru ini, Surabaya dan sekitarnya juga akan dilakukan ASO. Kebijakan peralihan dari siaran analog menjadi digital, sempat menuai pro-kontra, namun isu-isu tersebut mulai berhasil dipecahkan. TV Digital bukan hal baru di Indonesia, sudah berjalan sejak 2008 hingga 2014-2015. Namun baru terealisasikan di 2022 ini.

    Namun seberapa pentingkah kita harus beralih ke TV Digital? Fasilitas apa saja yang disediakan TV Digital? Seberapa mahalkah operasional dan harganya? Artikel ini akan menjelaskan sedikit terkait TV Digital.

    Mengapa Harus TV Digital?

    Banyak alasan mengapa transmigrasi dari penyiaran model analog menjadi penyiaran digital dinilai sangat penting, diantaranya :

    • Peningkatan layanan penyiaran televisi terestrial.
    • Indonesia terlambat dalam digitalisasi TV sistem terrestrial dengan negara lain. Di bandingkan dengan negara tetangga, Indonesia masih mengoperasikan sistem penyiaran analog.
    • Jika bermigrasi ke TV Digital, Indonesia punya frekuensi tersisa/dividen digital sebesar 112 MHz.
    • TV Analog sudah tidak efisien dan relavan lagi karena harus membutuhkan banyak spektrum frekuensi 700 MHz.
    • Pemerataan dan modernisasi sistem penyiaran berkualitas di seluruh pelosok daerah di dalam negeri.
    • Menumbuhkan, bahkan mencetak 232.000 lapangan pekerjaan baru, berdasarkan Hasil kajian yang dilakukan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika dengan bantuan Boston Consulting Group (BCG) di 2017.

    Selain itu, TV Digital memberikan sederet keunggulan dan keuntungan yang bisa kita dapatkan, diantaranya :

    1. TV digital dibekali EWS atau sistem peringatan dini, dan sudah diuji di beberapa daerah.
    2. Variasi TV Digital diantaranya memiliki fitur koneksi internet, sehingga bisa menonton IPTV dan YouTube, Cuaca, Miracast, bahkan bisa bermain Game. Fitur ini membutuhkan dongle Wi-Fi yang dijual terpisah, dan tidak terlalu mahal.
    3. Gambar bersih, tidak ada semut.
    4. Mampu merekam siaran TV dan bisa diputar berkali-kali dengan syarat harus terhubung dengan flashdrive atau HDD/SDD eksternal.
    5. Penjadwalan penyiaran dengan kehadiran EPG (Electronic Program Guide), termasuk penjadwalan untuk merekam siaran dan jadwal mematikan/menyalakan STB.
    6. Tidak seperti TV kabel/satelit, DTV tidak memiliki iuran bulanan.
    7. pilihan colokan fleksibel (bisa RCA dan HDMI).
    8. Resolusi yang dihasilkan bisa HD, Full HD, bahkan 4K.
    9. Kemampuan penyiaran multichannel dan multiprogram dengan pemakaian kanal frekuensi yang lebih efisien.
    10. Kemampuan transmisi audio, video, serta data sekaligus.

    Lalu bagaimana jika saya termasuk golongan tidak mampu? Pemerintah sebenarnya sudah menjalankan program distribusi STB Gratis ke masyarakat, serta tutorial pemasangan STB DTV bisa kalian cari di Google atau YouTube.

    Apa saja yang Harus Saya Miliki untuk Mengoperasikan DTV?

    Untuk mengoperasikan Siaran DTV, kalian hanya membutuhkan antena berjenis setidaknya HDU-19 hingga HDU-25, STB beserta remotenya, kabel antena, dan kabel penghubung antara STB dengan pesawat TV kalian. Buat kalian yang sudah memiliki antena lama, kalian masih bisa memakainya untuk siaran TV digital.

    STB (Set Top Box)

    Unit STB merupakan alat konversi antara siaran analog menjadi digital, dan ditampilkan di pesawat TV. STB yang dijual rata-rata tidak terlalu mahal, setidak-tidaknya Rp 150 ribu seharusnya sudah memiliki fitur menarik didalamnya, serta konetivitas internet contohnya. Hingga STB Hybrid, yang tidak hanya menjadi STB DTV, namun juga sebagai Android TV. Jika TV Kalian Tabung, kalian bisa menghubungkannya dengan kabel RCA, dan tentu saja TV modern kini juga sudah memiliki kemampuan sambungan HDMI.

    Kebanyakan, STB yang dijual memakai mesin yang sama, hanya saja berbeda bentuk, ukuran, desain, remote, harga, dan fitur yang ditawarkan. Sebagai contoh Luby, Evercross, Matrix Apple, bahkan Venus dan Advance, juga memakai mesin yang sama. Hanya Polytron dan sebangsanya yang cukup berbeda dibanding STB-STB pada umumnya yang dijual kebanyakan.

    Tidak hanya itu, buat kalian yang memiliki TV tabung atau LCD, kalian bisa mengupgradenya menjadi TV digital, sebab yang perlu diganti adalah hanya komponen modul siarannya saja dengan modul DTV. Upgrade semacam ini sudah mulai merambah di pasaran Indonesia, dan di tukang-tukang TV biasanya juga sudah mulai membuka layanan ini dengan tarif yang terjangkau. Jadi kalian tidak memerlukan STB lagi, karena TV kalian sudah diupgrade dengan built-in modul siaran DTV.

    Selain itu, dijual juga TV LCD/LED yang juga sudah built-in DTV, sama halnya dengan yang sudah dijelaskan sebelumnya, tidak membutuhkan STB lagi karena sudah built-in STB didalamnya. TV Samsung, LG, dan sejenisnya, juga menawarkan fasilitas ‘wajib’ ini pada produk-produk mereka.

    Antena

    Antena DTV juga tersedia dalam varian indoor dan outdoor, tergantung kebutuhan kalian. Antena yang dijual juga cukup terjangkau. Setidak-tidaknya antena yang sudah support DTV adalah berjenis HDU-19 hingga HDU-25. Namun ada beberapa antena seperti hybrid antena, yang bisa menjadi indoor dan outdoor antena, serta juga sudah dibekali chip khusus untuk menambah performa siaran digital.

    Namun kalian tidak perlu membeli antena baru, jika antena lama kalian masih berfungsi dengan baik. Namun jika antena kalian sudah outdated, kalian perlu membelinya yang baru. Antena-antena semacam ini juga sudah mulai bermunculan di pasaran nasional, bahkan lokal.

    Source :


Eksplorasi konten lain dari Ditsar Radhin Experiences

Mulai berlangganan untuk menerima artikel terbaru di email Anda.

Rancang situs seperti ini dengan WordPress.com
Ayo mulai